Secangkir Cerita Tentang Kopi
Dari biji hingga menjadi secangkir minuman...
Berbicara tentang kopi, rasanya seperti ngobrol bersama teman lama, serasa nyaman, hangat, dan bikin melek! Kopi bukan hanya tentang minuman, tapi budaya, cerita, bahkan gaya hidup untuk sebagian Para Blogger. Dari warung pinggir jalan sampai kafe kekinian, secangkir kopi dapat menjadi teman untuk santai maupun beraktifitas.
Kopi memiliki sejarah panjang yang dimulai dari Ethiopia. Sekitar abad ke-9, diceritakan, seorang penggembala bernama Kaldi menemukan kambing-kambingnya jadi lebih energik setelah memakan buah kopi merah. Dari situ, mulailah kopi menyebar ke Jazirah Arab, lalu ke seluruh dunia. Indonesia sendiri menjadi salah satu pemain besar di dunia kopi sejak jaman Belanda. Tanah Indonesia yang subur membuat kopi dari Aceh sampai Papua memiliki rasa yang khas dan disukai penikmat kopi global.
Kopi di Indonesia merupakan secangkir minuman yang sudah jadi tradisi. Misalnya, di Aceh ada tradisi Meukawé alias ngopi bareng sambil ngobrol tentang kehidupan. Di Jawa, kopi tubruk jadi teman setia di warung. Bahkan di kampung-kampung, ngopi sambil ngerumpi itu seperti ritual wajib agar silaturahmi tetap terjaga.
Kopi itu ibarat artis, dan biji kopi adalah bintang utamanya. Ada dua jenis utama dari kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Arabika memiliki rasa yang lembut, agak asam, dan aroma yang khas, sehingga cocok buat yang suka ngopi santai di kafe. Robusta? Ini lebih bold, pahit, dan kafeinnya dua kali lipat! Biasanya jadi andalan untuk dibuat kopi instan ataupun kopi tubruk. Indonesia mempunyai banyak varietas kopi, seperti Kopi Gayo, Toraja, hingga Luwak yang terkenal itu.
Proses pembuatan mulai dari biji hingga bisa diseduh juga tidak main-main. Petani mengambil buah kopi ( disebut ceri ), lalu diproses dengan metode basah ( wet process ) ataupun kering ( dry process ). Setelah itu, biji disangrai alias dipanggang agar aroma dan rasanya keluar. Tingkat sangrai, mulai dari light, medium, atau dark, sangat berpengaruh banget ke cita rasa. Light roast membuat kopi lebih fruity, sementara dark roast akan memberi rasa pahit yang dalam. Setelah itu, biji kopi digiling, diseduh, dan boom... jadi kopi yang siap membuat tubuh lebih berenergi!!!
Ngomongin kopi tanpa membahas cara menyeduh-nya sama saja seperti makan sate tanpa bumbu kacang, jadinya kurang nendang!!! Ada banyak cara menyeduh kopi, dan masing-masing memiliki cita rasa tersendiri. Kopi tubruk, misalnya, cara paling sederhana, masukkan bubuk kopi ke cangkir, tuang air panas, tunggu sebentar, aduk dan nikmati. Cocok untuk yang tidak mau ribet.
coretan lainnya CEMILAN MANIS YANG MEMANJAKAN SELERA
Untuk yang suka bermain-main dengan alat, ada Pour-Over alias V60 yang membuat kopi lebih clean dan aroma bunganya keluar. French Press, ini akan memberi tekstur lebih tebal karena minyak kopinya ikut terseduh. Espresso, mesinnya membuat kopi lebih pekat hingga dapat menjadi base latte ataupun cappuccino. Kalau lagi mau yang dingin-dingin empuk, cold brew atau nitro cold brew bisa jadi pilihan yang menyegarkan.
Oh ya, untuk suhu air juga penting. Idealnya sekitar 90°C - 96°C agar rasa kopinya pas. Terlalu panas, rasa kopinya bisa terbakar, dan terlalu dingin, rasanya tidak keluar. Jadi, menyeduh kopi itu seperti seni, harus dengan perasaan, hehehehe...
Kini kopi bukan hanya sebagai minuman, tapi tentang gaya hidup. Kafe kekinian di kota-kota besar tidak hanya menjual kopi, tapi juga pengalaman. Dari dekorasi ruangan yang Instagramable hingga barista yang memiliki cerita menarik tentang kopi, semua itu dapat membuat ngopi jadi momen spesial.
Namun, di balik gemerlapnya dunia kopi, ada cerita tentang petani kopi. Banyak petani kopi di Indonesia masih berjuang dengan harga jual yang fluktuatif dan biaya produksi yang tinggi. Makanya, kini banyak gerakan “Fair Trade” yang mengajak Para Blogger untuk membeli kopi dari sumbernya, biar petani juga kebagian untungnya. Jadi, sambil menikmati kopi, Para Blogger juga dapat mendukung para petani yang bekerja membuat kopi, mulai dari menanam pohonnya hingga bisa diseduh untuk dinikmati.
Banyak manfaat kopi untuk tubuh. Dalam jumlah wajar ( sekitar 2 hingga 3 cangkir sehari), kopi bisa meningkatkan fokus, mengurangi risiko Parkinson, dan bahkan membuat mood lebih baik karena kafeinnya nge-boost banget, dan antioksidan di kopi juga bagus buat melawan radikal bebas.
Namun bila dikonsumsi secara berlebihan, kopi dapat membuat jantung deg-degan, sulit tidur, atau asam lambung naik. Apalagi kalau kopinya dicampur gula secara berlebihan, bisa-bisa diabetes mengintip. Jadi, tetap konsumsi kopi dengan bijak!!!
Kopi memiliki cerita mulai dari biji yang ditanam dengan cinta hingga menjadi secangkir minuman dan kopi juga mempunyai cara untuk tetap melekat dihati. Coba ceritakan kenapa Para Blogger dapat menjadi seorang pecinta kopi, dan apa kopi favorit Para Blogger?
Dari biji hingga menjadi secangkir minuman...
Berbicara tentang kopi, rasanya seperti ngobrol bersama teman lama, serasa nyaman, hangat, dan bikin melek! Kopi bukan hanya tentang minuman, tapi budaya, cerita, bahkan gaya hidup untuk sebagian Para Blogger. Dari warung pinggir jalan sampai kafe kekinian, secangkir kopi dapat menjadi teman untuk santai maupun beraktifitas.
Kopi memiliki sejarah panjang yang dimulai dari Ethiopia. Sekitar abad ke-9, diceritakan, seorang penggembala bernama Kaldi menemukan kambing-kambingnya jadi lebih energik setelah memakan buah kopi merah. Dari situ, mulailah kopi menyebar ke Jazirah Arab, lalu ke seluruh dunia. Indonesia sendiri menjadi salah satu pemain besar di dunia kopi sejak jaman Belanda. Tanah Indonesia yang subur membuat kopi dari Aceh sampai Papua memiliki rasa yang khas dan disukai penikmat kopi global.
Kopi di Indonesia merupakan secangkir minuman yang sudah jadi tradisi. Misalnya, di Aceh ada tradisi Meukawé alias ngopi bareng sambil ngobrol tentang kehidupan. Di Jawa, kopi tubruk jadi teman setia di warung. Bahkan di kampung-kampung, ngopi sambil ngerumpi itu seperti ritual wajib agar silaturahmi tetap terjaga.
Kopi itu ibarat artis, dan biji kopi adalah bintang utamanya. Ada dua jenis utama dari kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Arabika memiliki rasa yang lembut, agak asam, dan aroma yang khas, sehingga cocok buat yang suka ngopi santai di kafe. Robusta? Ini lebih bold, pahit, dan kafeinnya dua kali lipat! Biasanya jadi andalan untuk dibuat kopi instan ataupun kopi tubruk. Indonesia mempunyai banyak varietas kopi, seperti Kopi Gayo, Toraja, hingga Luwak yang terkenal itu.
Proses pembuatan mulai dari biji hingga bisa diseduh juga tidak main-main. Petani mengambil buah kopi ( disebut ceri ), lalu diproses dengan metode basah ( wet process ) ataupun kering ( dry process ). Setelah itu, biji disangrai alias dipanggang agar aroma dan rasanya keluar. Tingkat sangrai, mulai dari light, medium, atau dark, sangat berpengaruh banget ke cita rasa. Light roast membuat kopi lebih fruity, sementara dark roast akan memberi rasa pahit yang dalam. Setelah itu, biji kopi digiling, diseduh, dan boom... jadi kopi yang siap membuat tubuh lebih berenergi!!!
Ngomongin kopi tanpa membahas cara menyeduh-nya sama saja seperti makan sate tanpa bumbu kacang, jadinya kurang nendang!!! Ada banyak cara menyeduh kopi, dan masing-masing memiliki cita rasa tersendiri. Kopi tubruk, misalnya, cara paling sederhana, masukkan bubuk kopi ke cangkir, tuang air panas, tunggu sebentar, aduk dan nikmati. Cocok untuk yang tidak mau ribet.
coretan lainnya CEMILAN MANIS YANG MEMANJAKAN SELERA
Untuk yang suka bermain-main dengan alat, ada Pour-Over alias V60 yang membuat kopi lebih clean dan aroma bunganya keluar. French Press, ini akan memberi tekstur lebih tebal karena minyak kopinya ikut terseduh. Espresso, mesinnya membuat kopi lebih pekat hingga dapat menjadi base latte ataupun cappuccino. Kalau lagi mau yang dingin-dingin empuk, cold brew atau nitro cold brew bisa jadi pilihan yang menyegarkan.
Oh ya, untuk suhu air juga penting. Idealnya sekitar 90°C - 96°C agar rasa kopinya pas. Terlalu panas, rasa kopinya bisa terbakar, dan terlalu dingin, rasanya tidak keluar. Jadi, menyeduh kopi itu seperti seni, harus dengan perasaan, hehehehe...
Kini kopi bukan hanya sebagai minuman, tapi tentang gaya hidup. Kafe kekinian di kota-kota besar tidak hanya menjual kopi, tapi juga pengalaman. Dari dekorasi ruangan yang Instagramable hingga barista yang memiliki cerita menarik tentang kopi, semua itu dapat membuat ngopi jadi momen spesial.
Namun, di balik gemerlapnya dunia kopi, ada cerita tentang petani kopi. Banyak petani kopi di Indonesia masih berjuang dengan harga jual yang fluktuatif dan biaya produksi yang tinggi. Makanya, kini banyak gerakan “Fair Trade” yang mengajak Para Blogger untuk membeli kopi dari sumbernya, biar petani juga kebagian untungnya. Jadi, sambil menikmati kopi, Para Blogger juga dapat mendukung para petani yang bekerja membuat kopi, mulai dari menanam pohonnya hingga bisa diseduh untuk dinikmati.
Banyak manfaat kopi untuk tubuh. Dalam jumlah wajar ( sekitar 2 hingga 3 cangkir sehari), kopi bisa meningkatkan fokus, mengurangi risiko Parkinson, dan bahkan membuat mood lebih baik karena kafeinnya nge-boost banget, dan antioksidan di kopi juga bagus buat melawan radikal bebas.
Namun bila dikonsumsi secara berlebihan, kopi dapat membuat jantung deg-degan, sulit tidur, atau asam lambung naik. Apalagi kalau kopinya dicampur gula secara berlebihan, bisa-bisa diabetes mengintip. Jadi, tetap konsumsi kopi dengan bijak!!!
Kopi memiliki cerita mulai dari biji yang ditanam dengan cinta hingga menjadi secangkir minuman dan kopi juga mempunyai cara untuk tetap melekat dihati. Coba ceritakan kenapa Para Blogger dapat menjadi seorang pecinta kopi, dan apa kopi favorit Para Blogger?
![]() |
gambar oleh myriams-fotos ( pixabay ) |
Saya jarang minum kopi, teh juga, sekarang seringnya cm minum air putih doang kak....
BalasHapusAir putih lebih baik dari teh dan kopi...
Hapus