Cemilan Manis Yang Memanjakan Selera
Di setiap gigitan mempunyai makna untuk diceritakan...
Berbicara tentang brownies, seperti ngomongin bestie yang selalu ada di saat Para Blogger membutuhkan cemilan yang menenangkan. Bayangkan, cokelatnya lumer, teksturnya kenyal, apalagi kalau baru saja diangkat dari oven, wadidaw... auto bikin mood jadi naik, hehehe... Namun, sebenarnya apa sih brownies itu? Dari mana asalnya? Dan kenapa banyak Para Blogger yang suka??? Yuk, kita bedah bareng sambil santai, ala-ala ngobrol di kafe sambil nyeruput es kopi susu.
Brownies, ini bukan hanya tentang kue cokelat biasa. Diceritakan, brownies hadir di Amerika Serikat sekitar akhir abad ke-19. Konon ceritanya, ada ibu sosialita di Chicago, namanya Bertha Palmer, yang meminta koki dibuatkan dessert untuk acara World’s Columbian Exposition tahun 1893. Nah, koki ini membuat kue cokelat yang padat namun mudah dipotong. Boom! Jadilah brownies pertama. Nama brownies sendiri berasal dari warna cokelatnya yang khas.
Namun ada juga cerita lain tentang brownies. Katanya, brownies ini hasil dari “kegagalan” seorang koki yang lupa memasukkan baking powder ke adonan kue cokelatnya, dan hasilnya? Kue yang tidak mengembang, tapi malah enak banget! Entah mana yang benar, yang jelas kini brownies sudah menjadi legenda di dunia kuliner.
Berbicara tentang brownies, pasti tidak lepas dari cokelat. Bahan dasarnya simpel, ada tepung, gula, telur, mentega, dan tentu saja cokelat, bisa dark chocolate, cokelat bubuk, atau cocoa powder. Tapi, yang membuat brownies beda dari kue lainnya adalah teksturnya. Ada yang fudgy ( lumer dan agak basah ), chewy ( kenyal ), dan ada juga yang cakey ( lebih ringan layaknya bolu ). Nah, kebanyakan orang suka yang fudgy, apalagi kalau ditambah topping seperti cokelat chip, kacang, atau bahkan keju. Mmmmm... jadi lapar hehehehe...
Di Indonesia, brownies sudah seperti anak gaul yang dapat diterima disemua kalangan. Dari brownies kampung yang dijual di warung pinggir jalan, sampai brownies fancy di kafe estetik Jakarta, semua punya tempat di hati masyarakat. Apalagi sekarang banyak brownies kekinian dengan twist lokal, seperti brownies pandan, brownies tape, ataupun brownies pisang. Bahkan, ada brownies ketan hitam!
coretan lainnya PLAN BUDDY ID
Salah satu yang membuat brownies jadi hits adalah estetikanya. Coba cek di Instagram atau TikTok, brownies sekarang disajikan dengan plating kece, ditaburi gula halus, dikasih drizzle karamel, atau ditumpuk sama es krim vanila. Scroll feed Instagram, pasti ketemu brownies yang membuat mupeng. Apalagi kalau ada caption “brownies lumer hanya 20k, grab it now!" Pasti langsung mau DM penjual-nya??? iya apa iya hehehe...
Kenapa banyak yang suka brownies???
- Brownies itu versatile, dimakan saat lagi galau, nongkrong di kafe, atau saat ada acara ( seperti ulang tahun ) brownies selalu pas dan cocok untuk dinikmati.
- Harganya ramah di kantong. Di Indonesia, brownies bisa dibeli mulai dari lima ribu per potong hingga tak terhingga untuk yang premium.
- Brownies mudah dipotong. Beli satu loyang, potong kecil-kecil, lalu bagi-bagi ke tetangga ataupun teman, hematkan?
Lalu, brownies juga punya kesan seperti nostalgia. Banyak yang bilang, makan brownies tuh seperti kembali ke masa kecil, saat ibu atau nenek membuat kue di rumah. Apalagi brownies panggang klasik yang harumnya membuat rumah layaknya "surga cokelat". Tapi, disisi lain, brownies juga punya kesan modern dengan berbagai inovasi, seperti brownies vegan, gluten-free, atau brownies keto untuk yang lagi diet. Pas banget sama selera Gen Z yang suka mix and match.
Mau membuat brownies yang akan membuat temen-temen bilang “spill resepnya dong”!!!
- Pilih cokelat berkualitas oke, minimal 70% biar rasa cokelatnya nendang.
- Mainkan topping, seperti cokelat chip ataupun kacang almond yang bisa membuat brownies Para Blogger naik level.
- Jangan overmix adonan, aduk saja sampai rata agar teksturnya bisa mengembang.
- Panggang dengan hati, cek oven setiap 20 menit, tusuk pakai garpu untuk memastikan teksturnya pas.
- Foto dulu sebelum dimakan, plating brownies pakai piring estetik, kasih lighting soft, upload ke Instagram Story, dijamin auto banjir likes, hehehee...
Brownies bukan hanya tentang rasa, namun juga tentang kesan. Makan brownies sambil nonton, ngobrol sama bestie, ataupun mengerjakan tugas, sudah seperti ritual kecil yang membuat hidup lebih bermakna. Brownies itu layaknya pengingat, bahwa kebahagiaan itu sangat sederhana, layaknya sepotong cokelat yang lumer dimulut. Jadi, kapan terakhir Para Blogger makan brownies? Atau malah ingin membuat sendiri? Apa brownies favoritmu? Atau mungkin Para Blogger punya resep rahasia membuat brownies??? Silakan tulis di kolom komentar...
Penasaran dengan rasa brownies? Para Blogger bisa memesannya di Brownies Nena
Di setiap gigitan mempunyai makna untuk diceritakan...
Berbicara tentang brownies, seperti ngomongin bestie yang selalu ada di saat Para Blogger membutuhkan cemilan yang menenangkan. Bayangkan, cokelatnya lumer, teksturnya kenyal, apalagi kalau baru saja diangkat dari oven, wadidaw... auto bikin mood jadi naik, hehehe... Namun, sebenarnya apa sih brownies itu? Dari mana asalnya? Dan kenapa banyak Para Blogger yang suka??? Yuk, kita bedah bareng sambil santai, ala-ala ngobrol di kafe sambil nyeruput es kopi susu.
Brownies, ini bukan hanya tentang kue cokelat biasa. Diceritakan, brownies hadir di Amerika Serikat sekitar akhir abad ke-19. Konon ceritanya, ada ibu sosialita di Chicago, namanya Bertha Palmer, yang meminta koki dibuatkan dessert untuk acara World’s Columbian Exposition tahun 1893. Nah, koki ini membuat kue cokelat yang padat namun mudah dipotong. Boom! Jadilah brownies pertama. Nama brownies sendiri berasal dari warna cokelatnya yang khas.
Namun ada juga cerita lain tentang brownies. Katanya, brownies ini hasil dari “kegagalan” seorang koki yang lupa memasukkan baking powder ke adonan kue cokelatnya, dan hasilnya? Kue yang tidak mengembang, tapi malah enak banget! Entah mana yang benar, yang jelas kini brownies sudah menjadi legenda di dunia kuliner.
Berbicara tentang brownies, pasti tidak lepas dari cokelat. Bahan dasarnya simpel, ada tepung, gula, telur, mentega, dan tentu saja cokelat, bisa dark chocolate, cokelat bubuk, atau cocoa powder. Tapi, yang membuat brownies beda dari kue lainnya adalah teksturnya. Ada yang fudgy ( lumer dan agak basah ), chewy ( kenyal ), dan ada juga yang cakey ( lebih ringan layaknya bolu ). Nah, kebanyakan orang suka yang fudgy, apalagi kalau ditambah topping seperti cokelat chip, kacang, atau bahkan keju. Mmmmm... jadi lapar hehehehe...
Di Indonesia, brownies sudah seperti anak gaul yang dapat diterima disemua kalangan. Dari brownies kampung yang dijual di warung pinggir jalan, sampai brownies fancy di kafe estetik Jakarta, semua punya tempat di hati masyarakat. Apalagi sekarang banyak brownies kekinian dengan twist lokal, seperti brownies pandan, brownies tape, ataupun brownies pisang. Bahkan, ada brownies ketan hitam!
coretan lainnya PLAN BUDDY ID
Salah satu yang membuat brownies jadi hits adalah estetikanya. Coba cek di Instagram atau TikTok, brownies sekarang disajikan dengan plating kece, ditaburi gula halus, dikasih drizzle karamel, atau ditumpuk sama es krim vanila. Scroll feed Instagram, pasti ketemu brownies yang membuat mupeng. Apalagi kalau ada caption “brownies lumer hanya 20k, grab it now!" Pasti langsung mau DM penjual-nya??? iya apa iya hehehe...
Kenapa banyak yang suka brownies???
- Brownies itu versatile, dimakan saat lagi galau, nongkrong di kafe, atau saat ada acara ( seperti ulang tahun ) brownies selalu pas dan cocok untuk dinikmati.
- Harganya ramah di kantong. Di Indonesia, brownies bisa dibeli mulai dari lima ribu per potong hingga tak terhingga untuk yang premium.
- Brownies mudah dipotong. Beli satu loyang, potong kecil-kecil, lalu bagi-bagi ke tetangga ataupun teman, hematkan?
Lalu, brownies juga punya kesan seperti nostalgia. Banyak yang bilang, makan brownies tuh seperti kembali ke masa kecil, saat ibu atau nenek membuat kue di rumah. Apalagi brownies panggang klasik yang harumnya membuat rumah layaknya "surga cokelat". Tapi, disisi lain, brownies juga punya kesan modern dengan berbagai inovasi, seperti brownies vegan, gluten-free, atau brownies keto untuk yang lagi diet. Pas banget sama selera Gen Z yang suka mix and match.
Mau membuat brownies yang akan membuat temen-temen bilang “spill resepnya dong”!!!
- Pilih cokelat berkualitas oke, minimal 70% biar rasa cokelatnya nendang.
- Mainkan topping, seperti cokelat chip ataupun kacang almond yang bisa membuat brownies Para Blogger naik level.
- Jangan overmix adonan, aduk saja sampai rata agar teksturnya bisa mengembang.
- Panggang dengan hati, cek oven setiap 20 menit, tusuk pakai garpu untuk memastikan teksturnya pas.
- Foto dulu sebelum dimakan, plating brownies pakai piring estetik, kasih lighting soft, upload ke Instagram Story, dijamin auto banjir likes, hehehee...
Brownies bukan hanya tentang rasa, namun juga tentang kesan. Makan brownies sambil nonton, ngobrol sama bestie, ataupun mengerjakan tugas, sudah seperti ritual kecil yang membuat hidup lebih bermakna. Brownies itu layaknya pengingat, bahwa kebahagiaan itu sangat sederhana, layaknya sepotong cokelat yang lumer dimulut. Jadi, kapan terakhir Para Blogger makan brownies? Atau malah ingin membuat sendiri? Apa brownies favoritmu? Atau mungkin Para Blogger punya resep rahasia membuat brownies??? Silakan tulis di kolom komentar...
Penasaran dengan rasa brownies? Para Blogger bisa memesannya di Brownies Nena
![]() |
gambar oleh blisscafekrian ( pixabay ) |
Wah ini semua orang pasti suka termasuk aku yg memang doyan rasa coklat
BalasHapusMemang brownies termasuk cemilan sejuta umat 😁
HapusKalau ngomongin brownies ini saya teringat masa-masa di tahun 2010-an itu memberi brownies ke tamu dan tetangga sangat ngetren. Nggak peduli jalan-jalannya abis dari mana, kalau pulang buah tangannya entah kenapa selalu ada satu yang khas dari daerah situ dan satu lagi adalah brownies 😄 Kalau dipikir-pikir salah satu alasan kenapa brownies ini populer, nggak cuma di kalangan wanita dan muda-mudi tapi juga bagi pria dan dan lansia, kayaknya sih karena rasanya yang nggak terlalu manis tapi tetep enak.
BalasHapusWah ibu ini baik sekali ya, selalu ingat tetangga dengan memberikan buah tangan setelah jalan-jalan 😁
Hapus